Kamis, 30 Juni 2022

 

SMKN1 Saptosari  tempat kami belajar terletak di JL Panggang Wonosari Saptosari Gunungkidul. Memasuki halaman sekolah ini , terasa, bangunan yang tertata dan tercat warna warni, dengan garis garis hijau sebagai lokasi pejalan kaki. Pagi hari tampak  Bapak ibu guru di depan gerbang sekolah, mengucapkan salam , tersenyum Ceria  menyambut kedatangan anak. Aktivitas pagi dimulai dengan masuk kelas masing-masing, anak mengikuti pelajaran dengan diampu guru masing-masing baik pelajaran normative adaptif  di kelas, di lapangan ataupun di bengkel atau laboratorium bagi yang produktif.  Kadang tampak anak -anak memegang HP untuk pembelajaran, mencari materi atau membuat video. Berbagai variasi kegiatan sudah dipilih bapak ibu guru untuk aktivitas pembalajaran di sekolah. Di sekolah kami bapak ibu  berwajah ceria  dalam menghadapi anak, sesekali tampak mereka berbicara serius atau terpantau  berbisik- bisIk, rupanya proses coaching terhadap anak- anak yang membutuhkan perhatian tetap akan ada di sudut- sudut sekolah.

Kadangkala pukul 07.00, masjid sekolah tampak ramai, untuk kelas yang mendapat jadwal  karakter dan ketaqwaan , dimana  anak melakukan kajian pagi , baca al quran maupun mendengarkan kajian. Bagi yang beragama selain Islam, ada kegiatan juga di perpustakaan atau aula sekolah.  Bahkan sebelum pukul 06.30, sudah ada anak- anak di lapangan yang memilih menjadi peserta kesemaptaan, untuk  memupuk kemampuan fisik dan kepemimpinan. Kegiatan sekolah ini sangat beragam, untuk kepentingan anak dan berdampak positif pada anak.  Anak berkegiatan di sekolah sampai sore tanpa ada perasaan jenuh.

Ada satu hal sangat menarik perhatian yaitu tentang sampah dan pembuangannya. Masih kami dapati anak - anak yang membuang sampah sembarangan, memasukkan sampah dalam laci , seandainya buang sampah ,kurang memperhatikan jenis- jenis sampah, walaupun sudah ada  tempat sampah yang dipilah. 

Kegiatan hukuman  kadang masih berlangsung untuk mengembalikan ketertiban bila ditegur anak tidak mengindahkannya.  Berdasarkan prinsip pendidikan yang memerdekakan, dimana tanggungjawab di bangun atas dasar kepahaman, memahami  tentang displin positif  dan mengubah hukuman menjadi  konsekuensi, maka muncul sebuah prakarsa perubahan yang dapat dikembangkan  di sekolah dalam pembelajaran.

Tantangan berupa kekurangpaham anak terhadap sampah, dampak dan kegunaannya akan diubah  melalui pembelajaran yang menyenangkan yaitu model PJBL.  Anak akan di rangsang untuk membentuk kelompok dan mencari tema, berdiskusi, riset sampai menampilkan aksi nyata berupa kampanye dan pembuatan produk daur ulang. Nantinya diharapkan muncul aksi nyata anak tergerak untuk mensosialisasikan atau mengkampanyekan pembuangan sampah pada tempatnya, memilah sampah serta produk daur ulang kepada semua warga sekolah.  Diharapkan dengan pembelajaran ini anak akan lebih mencintai kebersihan, membuang sampah pada tempatnya dan dipilah, saling mengingatkan bahkan mampu menubah sampah menjadi produk yang berguna. Semua itu merupakan upaya pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas, komunikasi  kerjasama dan tanggungjawab anak terhadap lingkungan

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar