RESILIENSI (ADAPTASI TEKNOLOGI)
Saya sadar menghadapi perkembangan teknologi informasi yang luar biasa membuat banyak lorang merasa tidak percaya diri, karena merasa tidka menguasai. satu teknologi kita kuasai, dalam hitungan bulan, sudah muncul teknologi yang baru. kondisi seperti ini bisa menimbulkan rasa minder, tidak ahanya para guru yang sudah menua tetapi juga pelajar pelajar yang tidak bisa menggunakan perangkat teknologi ini.
saya berfikir bahwa butuh sesuatu untuk keluar dari kondisi ini., yaitu satu kekuatan, yang disebut resilensi. Resiliensi oleh para pakar psikologi diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk keluar atau bangkit setiap kali mengalami desakan mundur atau bahkan kekalahan. Bahasa lain yang mudah dikenali adalah daya lenting. Dalam menghadapi lompatan teknologi informatika khususnya pembelajaran di era sekarang ini, terasa sekarang seseorang harus marathon dalam mengikutinya pada saat ia ingin bisa benar benar unggul dan berada di barisan depan. Posisi melakukan marathon ini kadang orang itu akan berhasil tapi kadang juga mengalami ketertinggalan. Nah resilient itu memanfaatkan keunggulan untuk kemudian bisa melejit lebih tinggi lagi disaat fase ketertinggalan dan mengangap ketertinggalan itu adalah sesuatu yang biasa. Mengatur tenaga menjadi hal yang sangat fundamental, seperti juga mengukur sejauh mana kita dengan garis finish, sehingga energi yang kita keluarkan menjadi terukur.
Bagi kita yang merasa harus beradaptasi dengan teknologi, beberapa tips yang bisa dilakukan adalah
1. jangan merasa panik, dan tidak terburu buru. tidak bisa itu bukan aib, dan kondisi tenang akan mempermudah seseorang mengoptimalkan kemampuan dalam belajar
2. gunakan komunitas sebagai arena berbagi, bertukar pengalaman, seseorang kadang malu menyampaikan ketidak tahuannya dan solusi apa yang harus dia dapatkan, bertanya dalam komunitas akan mempercepat pembelajaran dan meningkatkan daya lenting. karena masalah satu orang bisa jadi adalah masalah yang lain. semakin banyak masalah yang dibicarakan dan ada solusi yang dilakukan, maka semakin banyak anggota komunitas tersebut belajar.
3. membuka diri dan jangan malu untuk bertanya. sekali lagi. tidak tahu di era teknologi ini bukan aib. karena begitu beragamnya teknologi yang beredar dan perkembangannya sangat pesat, seseorang ahli disatu bidang belum tentu menguasai bidang yang lain.
4. luangkan waktu untuk belajar. membutuhkan waktu khusus untuk menguasai sebuah teknologi, dan memang harus kita luangkan.
https://www.instagram.com/p/CRT3QvILAUn/?utm_medium=share_sheet